Advertise

Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.

Sabtu, 29 Mei 2010

Tragedi Heysel, 29 Mei 1985

Tragedi Heysel terjadi pada hari sabtu, 29 mei 1985, pada saat UEFA menggelar pertandingan Final Champion Cup (sekarang Champions Lague) antara Liverpool versus Juventus. Kejadian tersebut merupakan catatan buram pesepakbolaan Inggris yang masih diingat hingga hari ini, mengingat pada saat itu prestasi klub-klub Inggris sedang jaya-jayanya. Atas kejadian tersebut, pemerintah Inggris yang pada saat itu di pimpin oleh Perdana Mentri Margareth Teacher mendesak FA (Football Association), sebagai Asosiasi sepakbola Inggris untuk tidak mengikutsertakan klub-klub Inggris mengikuti kejuaraan di Eropa.Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut oleh UEFA, Gunter Schneider ketua penyidik menyatakan kesalahan sepenuhnya aa pada pihak Liverpool. Akibat hasil penyelidikan tersebut UEFA melarnang   klub-klub dari Liga Inggris di larang mengikuti seluruh ajang di dunia, bahkan Liverpool di berikan tambahan hukuman 1 tahun. Namun hukuman tersebut tidak berlaku untuk Timnas Inggris.

 Kronologi kejadian
Peristiwa ini berawal dari para suporter kedua tim (Liverpool & Juventus) saling ejek dan melecehkan. Satu menjelang kick-off pertandingan kelompok hooligan Liverpool menerobos pembatas dan masuk ke area Supporter Juventus. Namun pada tribun tersebut tidak terdapat kelompok Ultras (sebutan bagi kelompok Suporter fanatik radikal yang berasal dari Italia). Para pendukung Juventus yang berada di tribun tersebut berusaha menghindar dari serangan para Hooligan dengan cara melompat dari pagar. beberapa menit kemudian tembok yang berada di tribun tersebut tidak lagi kuat menahan para suporter yang terus mencoba melewati tembook tersebut dan akhirnya tembok tersebut roboh dan menimpa ratusan orang. Akibat kejadian tersebut 39 orang tewas dan 600-an orang lainnya luka-luka.   

Meskipun telah terjadi peristiwa yang menimbulkan banyak korban, panitia pertandingan tetap menggelar pertandingan setelah kapten kedua kesebelasan mencoba menenangkan para suporternya. Alasan lain dari panitia tetap menggelar pertandingan tersebut adalah untuk meredam kerusuhan yang mulai menyebar. Diketahui tifosi ultras Juventus mencoba melakukan pembalasan, namun cepat dihalau oleh polisi. Suasana pun mulai dapat dikendalikan setelah pertandingan dapat dimulai Pertandingan itu sendiri akirnya dimenagkan oleh Juventus lewat gol pinalti dari Michel Platini setelah Zbigniew Boniek dilanggar pemain Liverpool.

Setelah kejadian tersebut, Stadion Heysel tidak pernah dipakai kembali untuk menggelar pertandingan sepakbola dan diruntuhkan oleh Raja Belgia, Baudouin untuk dijadikan situs. Dan tepat pada peringatan 20 tahun tragedi tersebut, 29 Mei 2005 diresmikan sebuah Tugu Peringatan Kejadian Heysel dengan menelan biaya 140.000 poundsterling.  Tugu tersebut berbentuk jam Matahari yang dihiasi batu-batuan dari Itali dan Belgia. Pada tgu tersebut terdapat sebuah puisi "Funeral Blues" oleh penyair Inggris W. H. Auden melengkapi simbolisasi kesedihan tiga negara (Belgia, Inggris, dan Italia), beserta 39 lampu bersinar untuk setiap korban Heysel. Tugu peringatan ini didesain oleh seniman kewarganegaraan Prancis, Patrick Remoux.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar